banyuwangi ethno carnival,
Bisnis Banyuwangi, Ide Bisnis dan Konsep Bisnis
Dear all LarosPreneurs,
Artikel kali ini akan mencoba mengupas tentang konsep Bisnis di Banyuwangi.
Saya sendiri menitik beratkan konsep dalam persiapan segala hal, termasuk juga dalam persiapan berwirausaha. Konsep ini yang akhirnya akan menentukan sukses tidaknya usaha kita, memenangkan persaingan dan pembentukan brand usaha kita di mata masyarakat dan konsumen. Untuk itu perlu kita pikirkan konsep usaha kita terlebih dahulu.
Untuk menentukan sebuah konsep usaha, dibutuhkan cukup wawasan, informasi dan daya kreatif-inovatif dari diri kita masing-masing. Tentunya hal ini bisa kita dapat dengan banyak membaca dan memeriksa keadaan lingkungan luas. Dengan sendirinya wawasan dan pengetahuan yang cukup ini akan menimbulkan imagi-imagi atau gambaran-gambaran yang akan mampu membantu kita mengatur rencana dan membangun konsep. Jika anda masih kesulitan dalam membangun sebuah konsep, artinya anda masih belum cukup wawasan dan pengetahuan sehingga jika memang anda berniat menjadi seorang wirausahawan, marilah banyak membaca dan mengamati situasi.
Namun jika anda merasa telah memiliki banyak wawasan namun belum mampu membangun sebuah konsep, mungkin anda memiliki wawasan, tapi tidak searah dengan bidang bisnis yang akan anda konsepi. Atau bisa jadi anda belum terbiasa berimajinasi atas data-data, informasi dan pengetahuan yang anda miliki.
Bagaimanapun keadaannya, berusahalah untuk bisa membangun konsep.
Pada dasarnya konsep sangat berkaitan erat dengan ide. Sedangkan untuk mendapatkan ide, tidak hanya membutuhkan informasi dan pengetahuan yang cukup, tetapi juga diperlukan pemikiran yang mampu keluar dari informasi dan wawasan pada keadaan yang telah ada. Artinya ide ini akan memunculkan yang tadinya tidak ada dan tidak tercantum pada informasi-informasi yang telah kita dapat. Misal : kita mendapat informasi bahwa semua warung makanan di Bali menjual masakan Kare Ayam, maka yg namanya ide adalah "Bagaimana kalau kita menjual Nasi Gudeg di Bali?"
Informasi yang kita dapat adalah keadaan di Bali, warung-warungnya menjual Nasi Kare. Untuk menciptakan sebuah ide, pikiran kita harus keluar dari keadaan itu, keluar dari informasi yang kita dapatkan dan akhirnya mendapatkan suatu gagasan/ide/pemikiran yang berbeda dari keadaan sebelumnya. Ide akan menimbulkan sebuah inovasi. Inovasi akan berjalan sukses bila terkonsep dengan baik. Dan konsep akan berjalan lancar bila ada integrasi yang baik. Untuk membentuk integrasi yang baik, dibutuhkan daya kreasi. Jangan bingung ya.. Hehehee.... Silahkan dibaca ulang pelan-pelan.
Bagaimana dengan konsep Bisnis di Banyuwangi?
Untuk membangun sebuah konsep Bisnis di Banyuwangi kita harus tahu betul tentang keadaan Banyuwangi. Misal kita ada keinginan membuka usaha dagang makanan khas daerah Banyuwangi, kita harus memiliki banyak informasi dan wawasan tentang makanan-makanan khas Banyuwangi. Lalu kita juga harus memiliki cukup informasi tentang keadaan market/pasar makanan khas Banyuwangi, termasuk juga tentang calon kompetitor/pesaing kita.
Misal kita telah memiliki informasi bahwa calon pesaing telah menjual beberapa macam produk makanan daerah dan bagaimana cara mereka menjualnya, apakah berbentuk swalayan atau siap antar atau biasa saja seperti toko-toko lainnya. Dari informasi seperti ini, barulah akan muncul ide tentang sebuah inovasi baru yang berbeda seperti contoh yang telah ditulis di atas tentang warung-warung Bali dan Kare Ayam.
Untuk mewujudkan inovasi yang telah kita peroleh, kita membutuhkan konsep. Konsep adalah tata-aturan yang kita ciptakan bagi beberapa bagian usaha agar semua bagian-bagian tersebut bekerja untuk satu tujuan yang sama, membangun usaha yang baik. Nah konsep ini memerlukan integritas atau penyatuan tujuan agar segala kegiatan memiliki tujuan yang sama. Dengan demikian kefektifitasan kegaitan dan usaha akan terjaga dengan baik sehingga apa yang menjadi tujuan akan tercapai dengan baik dalam jangka waktu yang lebih cepat.
Contoh-contoh bagian dari konsep usaha adalah sebagai berikut :
1. Jenis produk yang dijual dan packaging/pembungkus yang digunakan.
2. Cara menjual bisa dengan cara swalayan, semacam karcis, penyediaan delivery dan lain sebagainya.
3. Konsep interior dan exterior ruangan toko.
4. Konsep pengaturan keuangan, kekaryawanan, penanganan produk dan lain sebagainya.
5. Bahkan cara pembayaranpun kini telah terkonsep seperti cara pembayaran cicilan sepedah motor yang konsepnya berbeda antar satu dealer dengan dealer yang lain.
Ok. Semoga artikel tanpa referensi yang jelas ini bermanfaat bagi kita. Jika anda rasa ada dan banyak yang keliru, silahkan tinggalkan koreksi dan kritikkan di kolom komentar. Saya akan dengan senang hati menerimanya.
Terimakasih.
0 komentar:
Setelah membaca artikel di atas, pasti ada komentar yang ingin kamu sampaikan. Silahkan post komentar kamu. Saya tunggu..