buku milllenials kill everithing,

Bakal Jadi Pasar Besar, Milenial Tidak Suka Produk Lama

21.09 SIMPANG suwir 0 Comments

buku millennials kill everything, millenial kill everything, yuswohady, milenials, generasi milenial, pasar milenial, pasar millenial, millennial market

Generasi milenial Banyuwangi. Foto : Ahmad Suudi
Generasi milenial akan menjadi pasar ekonomi yang besar pada 5 hingga 10 tahun mendatang karena mengisi sebagian besar angkatan kerja, termasuk jabatan-jabatan tinggi bergaji besar. Tahun 2025 nanti 75 persen angkatan kerja akan diisi milenial, yang akan menjadi pembeli-pembeli dalam jumlah besar, dengan gaji yang juga besar.

Namun mereka tidak berminat pada produk lama yang identik dengan ayah dan kakek mereka. Kondisi itu yang berusaha dijelaskan Yuswohady dalam bukunya Millennials Kill Everything, yang diseminarkannya di depan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat Banyuwangi, di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi, Senin 29 April 2019.

Salah satu ciri generasi milenial adalah tidak mau disamakan dengan generasi tua, termasuk pada produk yang biasa digunakan. Banyak brand yang dianggap sudah identik dengan baby boomers dan Gen X dihindari oleh generasi milenial, seperti Harley Davidson, Sosro, Aqua, dan Garuda.

"Mileial itu cirinya dia tidak mau disamakan dengan generasi tua, karena moge (motor gede) itu adalah tumpangannya nggkong gue atau papah gue, itu tu malu dia. Milenial itu tidak punya connection dengan brand-brand lama," ungkap Yuswohady, memaparkan hasil survey dan risetnya.

buku millennials kill everything, millenial kill everything, yuswohady, milenials, generasi milenial, pasar milenial, pasar millenial, millennial market
Penulis buku Millennials Kill Everything Yuswohady, di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi, Senin 29 April 2019.
Hasilnya pasar mereka dengan sangat mudah bisa diambil oleh brand baru, seperti Aqua oleh Le Minerale dan Sosro oleh Teh Pucuk Harum. Dalam buku yang ditulis 4 orang itu dijelaskan secara rinci 50 produk, layanan dan industri yang terbunuh karena ditinggal milenial, belasan di antaranya dijelaskan Yuswohady di Banyuwangi.

Itu semua karena kecenderungan milenial yang menyukai kepraktisan, kesederhanaan, self service, kebebasan, kecepatan, dan multitasking. Contoh lain masalah tempat dan waktu kerja yang dituntut bebas oleh milenial, hingga co working space di kota-kota besar penuh mereka kuasai.

Generasi baby boomers adalah mereka yang lahir pada tahun 1946 - 1964, selanjutnya ada generasi X yang lahir pada tahun 1965 - 1980, dan milenial yang lahir di tahun 1981 - 1997, atau hingga tahun 2000 versi Yuswohady. Berarti saat ini semua generasi milenial sudah dalam usia kerja, di atas 15 tahun.

Perpindahan sifat dan perilaku dari baby boomers ke generasi X, kata dia, bersifat linier inkremental atau bentuk kelanjutan sehingga perubahannya tidak terlalu drastis. Sementara perpindahan dari generasi X ke milenial, terjadi disertai patahan garis grafik perubahan perilaku dan sifat dari generasi ke generasi.

buku millennials kill everything, millenial kill everything, yuswohady, milenials, generasi milenial, pasar milenial, pasar millenial, millennial market
Buku Millennials Kill Everything. Foto : Ahmad Suudi

Artinya perubahan perilaku dan sifat milenial dari generasi-generasi sebelumnya sangat besar. Hingga menimbukan guncangan besar dalam berbagai aspek kehidupan bersama, terutama pada pemilik brand lama karena berubahnya pola konsumsi milenial yang mulai menguasai populasi masyarakat.

Dari sudut pandang pengusaha, perubahan ekstrim itu menimbulkan goncangan pada posisi produk, layanan, dan industri milik mereka yang selama ini duduk aman di singgasananya. Termasuk perubahan dalam cara bersosial, dunia kerja, komunikasi, bahkan pada kebiasaan makan sehari-hari yang kesemuanya, oleh Yuswohady, dianggap sebagai efek milenial disruption.

"Generasi milenial kayanya karena menguasai angkatan kerja, ketika dia nggak suka nggak makai kan, dan ketika nggak makai, karena jumlahnya gede, brand itu akan mati," ujar pria yang juga menulis buku bertema pasar muslim ekonomi menengah itu.

Tahun 2017 generasi milenial telah berusia 17 hingga 37 tahun. Yuswohady mengatakan sebagian besar mereka belum memiliki pekerjaan dengan gaji besar sehingga bisa dikatakan miskin. Namun dia memperkirakan 5 hingga 10 tahun lagi jabatan-jabatan tinggi bergaji besar akan mereka kuasai sehingga mengubah milenial menjadi generasi yang kaya.

buku millennials kill everything, millenial kill everything, yuswohady, milenials, generasi milenial, pasar milenial, pasar millenial, millennial market
Yuswohadi menyampaikan seminar pada ASN dan masyarakat Banyuwangi di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi, Senin 29 April 2019.
Tahun itu pula tercatat dalam laporan Badan Pusat Statistik (BPS), milenial berjumlah lebih dari 42 juta jiwa, belum termasuk yang berusia 17, 18, 19, 35, 36, dan 37 tahun. Jumlah itu setara 33 persen dari jumlah angkatan kerja 128 juta jiwa di Indonesia.

Mereka yang menghindari brand lama akan mencari brand baru yang cocok, dan menjadi kesempatan untuk brand baru masuk mengambil porsi di pasar. Caranya dengan memahami kecenderungan milenial dari hasil riset dan survei yang telah disediakan berbagai sumber.

Yuswohady melanjutkan setelah kaya dan mampu membeli Harley sekalipun, genernasi milenial tidak akan membelinya karena mereka tetap menghindari produk yang identik dengan generas-generasi sebelumnya. Maka era ini menjadi kesempatan bagi brand-brand baru seperti Le Minerale dan Teh Pucuk Harum menyediakan diri sebagai brand yang milenial friendly, dan merebut pasar brand lama.


Reporter : Ahmad Suudi

0 komentar:

Setelah membaca artikel di atas, pasti ada komentar yang ingin kamu sampaikan. Silahkan post komentar kamu. Saya tunggu..

Baca Juga